Teken MoU & Sosialisasi dengan 3 Kampus, Bawaslu Komat ; Kampus Terlibat, Pilkada Hebat
|
Kota Mataram, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Bawaslu Kota Mataram laksanakan Penandatangan Nota Kesepahaman dan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Berbasis Akademik dengan 3 (tiga) kampus di Kota Mataram. Kampus tersebut yakni, Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), Universitas 45 Mataram (UPATMA) dan Universitas Mataram (UNRAM). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Fisipol UMMAT menghadirkan peserta dari unsur mahasiswa dan unsur civitas akademik masing-masing kampus. (06/10/2020)
\n\n\n\nHasan\nBasri selaku ketua Bawaslu Kota Mataram mengatakan bahwa kegiatan tersebut\nmerupakan tindak lanjut dari pertemuan Bawaslu Kota Mataram beberapa waktu yang\nlalu dengan kampus-kampus di Mataram. Menjelaskan tentang pengawasan\npartisipatif Hasan katakan bahwa Pengawasan partisipatif adalah upaya\nmeningkatkan angka partisipasi masyarakat untuk melakukan pengawasan mengawal\nproses demokrasi ke arah yang lebih baik.
\n\n\n\n“Maka\nketerlibatan masyarakat akademis menjadi langkah strategis untuk mengawal\nproses demokrasi yang lebih baik. Baik dari sisi program kegiatan sosialisasi\nkepada masyarakat untuk menekan potensi kecurangan.” Kata Hasan.
\n\n\n\nSebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu turut bertanggung jawab atas terciptanya proses demokrasi yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia.
\n\n\n\n“Melalui pengawasan partisipatif berbasis akademik ini diharapkan nilai-nilai demokrasi bisa terus lebih baik kedepannya, terutama saat Pilkada Kota Mataram ini, kalau kampus terlibat, Pilkada pasti menjadi hebat.” Tutur Hasan.
\n\n\n\nPada\nkegiatan ini turut hadir juga ketua Bawaslu Provinsi Nusa Tenggara Barat,\nMuhammad Khuwailid, S.Ag.,MH.& Dekan Fisipol UMMAT, Dr. Muhammad Ali, M.Si.\nsebagai narasumber untuk sosialisasi pengawasan partisipatif. Saat memberikan\nmateri sosialiasi, Khuwailid mengatakan bahwa pengawasan terhadap Pilkada bukan\nhanya milik Bawaslu tetapi keterlibatan masyarakat juga menjadi penting,\nterutama masyarakat intelektual.
\n\n\n\n“Proses pengawasan\nPilkada, bukan hanya tugas Bawaslu, tapi juga ada keterlibatan masyarakat\ndidalamnya, baik itu masyarakat secara umum maupun masyarakat akademik, kami\nberharap UMMAT, UPATMA, dan UNRAM sebagai institusi pendidikan di Kota Mataram\nini turut terlibat dalam pengawasan partisipatif, sehingga masyarakat secara\numum bisa tercerdaskan.” Jelas Khuwalid, saat memberikan materi.
\n\n\n\nSedangkan Dr. Muhammad Ali, M.Si selaku Dekan Fisipol UMMAT, saat menyampaikan bahwa pelaksanaan demokrasi ini harus diawasi seketat mungkin, keterlibatan penguasa dengan pengusaha dalam proses Pilkada menjadikan marwah demokrasi hancur. Untuk itu, ia berharap bahwa mahasiswa bisa terlibat memberikan pencerdasan politik bagi lingkungan sekitarnya.
\n\n\n\n“Mahasiswa harus peka sekarang, harus terlibat dalam proses pengawasan, baik secara langsung maupun tidak langsung, artinya sebagai masyarakat intelektual, punya tanggung jawab moral mencerdaskan masyarakat.” Tutup Dekan Fisipol UMMAT tersebut.
\n\n\n\nAdagium :\n
\n\n\n\n“Sebagai\nanak bangsa mahasiswa punya tanggung jawab moral pada pemilihan Walikota dan\nWakil Walikota Mataram tahun 2020, oleh karenannya jangan sampai alam pikiran,\ntindak tanduk, prilaku, diracuni oleh materi dan uang semata.” -Dr. H. Arsyad Abdul Ghani, M.Pd/Rektor\nUMMAT-
\n\n\n\n“Kampus\nsebagai laboratorium ilmu, selalu mendorong terwujudnya Pilkada yang\nberintegritas, itu wujud pengabdian kami sebagai warga negara yang baik.”\n-Rektor UPATMA-
\n\n\n\n“Kita\npunya sejarah demokrasi yang cukup panjang, karena sejaranya yang cukup\npanjang, kita tidak boleh memendakan sejarah itu dengan sesuatu yang instan,\nseperti money politik, politisasi sara, dan lai-lain.” -WR IV UNRAM-
\n\n\n\nPenulis : EA
\n\n\n\nFotografer : Olid
\n